RSS Feed

Selasa, 12 Juli 2011

Pengisian Nitrogen pada Ban Menambah Kenyamanan Pengendara

Penggunaan angin Nitrogen baik di ban sepeda motor maupun di mobil sudah banyak sekali digunakan. Memang dibandingkan dengan mobil sepeda motor masih agak jarang, dengan alasan di motor penggunaannya masih dirasakan belum sepenting di roda empat. Yakni beban berat dan kecepatan tinggi.


Padahal dengan memakai nitrogen, kondisi tekanan ban akan tetap stabil dan pengendara lebih nyaman. Pemakaian Nitrogen menjaga kondisi tekanan ban tetap stabil. Dengan dua roda, kondisi ini makin membuat nyaman dan aman pengendara. Sebagian besar menyatakan penggunaan nitrogen membuat ban lebih empuk, malah ada yang nekat menyatakan kendaran jadi hemat bahan bakar. Benarkah seperti itu.... dan kenapa?




Sebelum membahas masalah itu, kita harus tahu apa sih Nitrogen itu?
Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5 elektron di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian besar senyawa. Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan atmosfir dan membeku pada suhu 63K (-210 oC). Wikipedia.

Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli", "gen", "pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen juga dikaji pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.

Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan emas. Kegunaan senyawa nitrogen dalam bidang pertanian dan perusahaan pada awalnya ialah dalam bentuk kalium nitrat,terutama dalam penghasilan serbuk peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan juga stok makanan ternak kimia.

Menurut http://www.mediaindonesia.com, Penggunaan Nitrogen pada ban awalnya digunakan untuk keperluan balap. Nitrogen memiliki molekul yang lebih padat. Oleh karena itu Nitrogen tidak mudah menyusup keluar dibanding udara. Oleh karena itu, jika tidak ada kebocoran, tekanan ban berisi Nitrogen lebih awet dibanding udara. Hal ini penting di arena balap karena perbedaan tekanan ban 0,5 PSI saja sangat berpengaruh pada performa saat melibas tikungan.

Karena lebih padat, pengisian dengan Nitrogen jauh lebih cepat dibanding dengan udara sehingga menghemat waktu. Ini penting di sebuah kompetisi balap, karena perbedaan 1/1000 detik saja mampu menentukan sebuah kemenangan

Di arena balap Formula 1, kita kerap menyaksikan para kru membungkus ban dengan jaket penghangat ban. Tujuannya agar suhu ban sesuai dengan temperatur kerja optimalnya. Ban yang terlalu dingin membuat tapak ban menjadi keras sehingga daya cengkram berkurang.

Sebaliknya jika ban terlalu panas membuat udara dalam ban memuai dan berpotensi meledak. Nitrogen yang memiliki sifat dingin membuat suhu bagian dalam ban relatif lebih rendah meski tapak ban dalam kondisi panas. Alhasil tekanan ban lebih stabil sehingga pembalap lebih mudah 'mengenali' karakter ban tanpa terinfeksi perubahan performa akibat perubahan suhu.

Soal performa ban yang dikatakan menjadi lebih empuk oleh sebagian besar penggunanya? Itu hanya sugesti saja dan secara teknis tak ada kaitannya. Karena tekanan 30 PSI, tak peduli ia berisi Nitrogen, Oksigen, bahkan diisi LPG sekalipun akan tetap 30 PSI, alias tak akan menjadi lebih empuk.

Pada dasarnya kita tak akan bisa merasakan perbedaan ban yang diisi oleh udara atau dengan Nitrogen kecuali tekanan udara dalam ban jauh dari yang diijinkan. Jadi jika suatu saat Anda terpaksa mengisi ban Anda dengan angin biasa karena tak tersedianya Nitrogen, lakukan saja. Anda bisa menggantinya lagi jika menemukan bengkel yang menyediakan. Yang jelas antara nitrogen dengan oksigen kandungan uang airnya lebih banyak oksigen. (Cdx/dari berbagai sumber)

Okey Karena sudah tahu unsur dan fungsi nitrogen...sobat boleh nilai sendiri kegunaannya...

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 06 Juli 2011

Anti Lock Break System


Sistem rem anti terkunci atau anti-lock braking sistem (ABS) menurut wikipedia merupakan sistem pengereman pada mobil agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras.
Sistem ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.
Menurut bang aria di aria-info.blogspot.com, ABS (Anti-Lock Brake System) adalah sebuah sistem pada kendaraan bermotor yang mencegah terjadinya roda menjadi terkunci pada saat pengereman. Tujuannya adalah memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan kontrol pengendalian pada saat pengereman mendadak dan digunakan untuk memperpendek jarak pengereman (dengan memperbolehkan pengemudi menginjak pedal rem secara penuh tanpa perlu kuatir kendaraan akan selip dan lepas kendali).  


Komponen Utama

Sistem ABS merupakan kombinasi dari sistem elektronik dan hidrolik untuk mengatur
pengereman masing-masing roda agar menghindari roda terkunci.
Komponen utama ABS secara umum adalah:
1.Speed sensor
 
Speed sensor berfungsi untuk memperoleh informasi tentang kecepatan masing-masing
roda,informasi ini diperlukan agar sistem dapat mengetahui roda mana yang sedangakan terkunci. Speed sensor ini dapat terpasang terpasang pada setiap roda, atau adajuga yang dipasang pada diferensial.
2.Valves
Terdapat sebuah valve pada openmasing-masing rem yang dikontrol oleh ABS, valve
ini memiliki tiga posisi:
a. Valve terbuka (open), tekanan dari master cylinder diteruskan langsung ke rem.
b. Valve menutup jalur dan mengisolasi rem roda yang bersangkutan sehingga
mencegah tekanan terus meningkat pada saat rem ditekan lebih kuat.
c.  Valve melepaskan (release) tekanan pada rem.
3.Pump

Valve melepaskan tekanan pada rem, oleh karena itu maka harus ada alat yang
mengembalikan tekanan pada rem, dan inilah fungsi dari pompa tersebut.
4.ABS Controller / Computer
Perangkat ini berfungsi untuk memantau informasi kecepatan yang diperolehspeed
sensor dan mengatur masing-masing valve.

Cara Kerjanya:

Cara kerjanya adalah pada kendaraan ada electronic unit, speed sensor dan hydraulic valve pda brake circuit. Electronic unit memonitor kecepatan dari roda pada saat pengereman,jika berbeda maka rem akan me’release’, dan selanjutnya mengerem lagi. Mirip kalau melakukan rem sedikit-sedikit alias tekan-lepas-tekan lepas. Nah ABS itu bisa melakukan pengereman alias ‘tekan-lepas’ sebanyak 20 kali per detik. Jadi dengan teknologi ini berguna mencegah ban terkunci. Penerapan teknologi ABS ini, kadang juga ditambah teknologi traction control. Dimana kalau ABS tuh ngatur pengereman,sedangkan traction control akan ngurangin power.

Tipe-tipe ABS
ABS menggunakan beberapa macam skema, yang dapat dibedakan menurut jumlahchannel
(berapa banyak valve yang dikontrol secara individual) dan jumlah dari speed sensor.
1.4-channel, 4-sensor ABS
Terdapat satu buah speed sensor pada masing-masing keempat roda dan sebuahvalveterpisah untuk masing-masing keempat roda.Controller memonitor tiap-tiap roda untukmemastikan roda tersebut memperoleh gaya pengereman yang maksimum.
2.3-channel, 3-sensor ABS
Pada skema ini, masing masing roda depan memiliki sebuah sensor danvalve, namunhanya satuvalve dan satu sensor untuk kedua roda belakang. Sistem ini memberikankontrol secara mandiri pada tiap-tiap roda depan namun tidak pada roda belakang. Padasistem ini roda belakang harus mulai terkunci lebih dulu baru ABS bekerja, sehinggamasih dapat memungkinkan salah satu roda belakang mengalami selip pada saatpengereman.
3.1-channel , 1-sensor ABS
Pada sistem ini, hanya ada1 valve yang mengontrol kedua roda belakang dan 1 sonsor
kecepatan pada poros belakang.
Sumber: http://www.scribd.com/doc/8324989/AntiLock-Braking-System-by-Dicky-J-Silitonga



[+/-] Selengkapnya...

Senin, 04 Juli 2011

Tips Merawat Kendaraan Bermotor

Membeli memang lebih mudah daripada merawat...ini memang benar adanya. Pada umumnya orang mampu membeli sebuah kendaraan, baik berupa kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, tetapi untuk merawatnya tidak telaten dan menunggu kalau kendaraannya sudah rusak.
Kalau sudah rusak ya dibawa ke bengkel...ujung-ujungnya duit..duit.... Pada hal kalau kita dapat merawat kendaraan kita secara rutin dan berkala, maka kerusakan yang fatal seminimal mungkin bisa dihindari.

Nah, ditulisan ini akan saya ulas tentang tips cara merawat kendaraan agar dapat menghasilkan tenaga yang maksimal dan berumur panjang.

1.  Tune Up Secara Berkala
Lakukan pemeriksaan rutin dengan menservice ringan pada kendaraan yang biasanya disebut Tune Up. Tune up  bisa kita lakukan sendiri, kalau sobat ngerti masalah mesin...kalau nggak ngerti ya lebih baik di bawa ke bengkel. 
Tune up secara berkala kita lakukan setiap 3000 - 5000 km. 

2.  Ganti Oli secara rutin
Oli merupakan cairan yang berfungsi sebagai pelumasan pada komponen-komponen mesin. Komponen mesin memerlukan oli, karena komponen ini selalu bekerja dan bergesekan satu sama lainnya.Selain itu, oli juga digunakan sebagai pendingin komponen tersebut. Karena berfungsi sebagai pelumas dan pendingin, maka oli akan cepat kotor dan menjadi encer. Jika hal ini terjadi maka oli tidak akan bisa berfungsi sebagaimana mestinya. 
Oli harus kita ganti kurang lebih setiap 3000 km 

3.  Periksa secara rutin minyak rem pada reservoir (tangki minyak), jangan samapai kehabisan
4.  Periksa ketinggian dari air radiator (bagi kendaraan yang menggunakan pendingin air)

5.  Pada Sepeda motor, ganti secara rutin rantai beserta sproket (sepeda dengan manual transmission) setiap 15000 km, dan ganti secara rutin V belt (sepeda dengan automatic transmission) setiap 25000 km.
6.  Tips yang terakhir adalah jangan lupa isi bahan bakar...kalau mesin bagus tapi kalau ndak ada bahan bakarnya kan percuma...he..he..

Semoga tips di atas dapat bermanfaat...kalau ada yang kurang berkenan boleh dikomentari...

[+/-] Selengkapnya...